Place 728 x 90 Ad Here

performa diskusi - dipandang dari eksistensialisme




done by:

vivi fransiska panjaitan

evaluasi diskusi andragogi

oleh:
Rahayu Mardani
Gracias Anastasia
Vivi Fransiska

remedial andragogi

  1. Menurut saya, teori yang dapat menjelaskan bahwa pembelajaran dengan online sesuai dengan teori adalah sebagai berikut:
    • Teori communication network

      Menurut saya, sistem pembelajaran secara online sangat mengena dengan teori ini. Karena di dalamnya mementingkan kemudahan antar anggota dalam kelompok untuk saling terlibat dalam sebuah komunikasi.

    • Teori oleh Malcom Knowles (1977)

      Dalam teorinya, Knowles ada menyebutkan bahwa orang dewasa cenderung memilih kegiatan belajar yang dapat segera diaplikasikan, dalam hal ini adalah pembelajaran secara online. Bukan hanya teori saja yang didapatkan, namun, prakteknya juga dapat langsung diaplikasikan oleh peserta didik.

  1. Menurut saya, jika ditinjau berdasarkan kajian model, metode dan teknik POD, diskusi yang dilakukan secara online itu memiliki kelebihan dan kekurangan, antara lain:
    • Berdasarkan kajian model

      Menurut saya, model yang digunakan dalam diskusi online itu adalah model pembelajaran pemerolehan konsep. Karena mencakup penganalisisan proses berpikir dan diskusi mengenai atribut perolehan konsep. Konsep yang ingin diperoleh dalam diskusi saat itu adalah konsep kegiatan belajar yang akan dilakukan pada salah satu pertemuan mata kuliah andragogi.

      Kelemahan:

      Model seperti ini jika dilakukan dengan cara online akan menjadi kurang kondusif, karena yang berdikusi bukan hanya 2 atau 3 orang, melainkan 14 orang. Jadi, saat yang satu sedang mengutarakan pendapat, yang lainnya mengutarakan pendapat juga.

      Kelebihan:

      Model pembelajaran seperti ini cukup membantu jika peserta didik ingin membuat sebuah konsep, apalagi jika dilakukan dengan online maka prosesnya pun akan lebih fleksibel.

    • Berdasarkan kajian metode dan teknik

      Menurut saya, metode dan teknik yang digunakan adalah brainstorming. Karena mencakup penghimpunan pendapat, gagasan, dan pemikiran dari setiap peserta didik.

      Kelemahan:

      Kelemahan teknik ini adalah adanya kemungkinan untuk terjadi production blocking, yang mana seseorang tidak jadi mengutarakan pendapatnya, karena adanya orang lain yang mengutarakan pendapat juga di waktu yang sama.

      Kelebihan:

      Kelebihan dari metode ini, akan banyak ide yang bisa didapat, bahkan ide yang mungkin saja tidak terpikir oleh salah satu anggota tetapi tercetus oleh anggota lain.

  1. Garis besar dari modul (kelompok diskusi):

    Tim Penyaji:

    Rahayu Mardani, Gracias Anastasia, dan Vivi Fransiska.

    Topik:

    INSOMNIA

    Tema:

    Pengenalan tentang insomnia dan misteri di baliknya.

    Judul:

    mister(I)nsomnia

    Latar Belakang:

    Dewasa ini, banyak orang yang sering mengalami kesusahan tidur. Dan tak jarang pula, orang-orang mengasumsikan fenomena yang mereka hadapi itu sebagai insomnia. Padahal, insomnia ini memiliki karakteristik sendiri, bukan hanya sekedar susah tidur. Itulah sebabnya, kami mengangkat fenomena ini sebagai topic diskusi kami, dengan tujuan memperkenalkan kepada para peserta didik, apa sebenarnya insomnia itu, dan faktor-faktor apa saja yang menjadi pemicunya.

    Tujuan diskusi:

    Kegiatan diskusi ini bertujuan untuk memperkenalkan insomnia dan bahaya serta kerugiannya kepada mahasiswa psikologi, secara umum, dan kepada peserta diskusi, secara khusus.

    Manfaat:

    Manfaat kegiatan ini adalah agar peserta didik dapat menyadari sedari dini bahaya insomnia sehingga dapat menghindarinya dan beralih ke pola tidur yang sehat.

    Peserta Diskusi:

    Mahasiswa Psikologi USU yang mengambil mata kuliah Andragogi T.A. 2009-2010.

    Jumlah peserta:

    11 orang.

    Alat:

    Laptop, in focus dan layar, handout, mikrofon.

    Bahan:

    Materi dan pembahasan mengenai insomnia, contoh kasus insomnia, dan video yang berhubungan dengan insomnia.

    Hasil yang diharapkan:

    Hasil yang diharapkan dari diskusi ini adalah peserta diskusi dapat memahami isi dari diskusi ini serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga diskusi ini pada akhirnya dapat memberi manfaat bagi yang mengikutinya.

Rancangan Kegiatan:

PEMBUKAAN

Perkenalan kelompok:

    Pertama sekali, tim penyaji memperkenalkan diri masing-masing, diikuti dengan pemaparan singkat mengenai topik yang akan didiskusikan, yaitu tentang insomnia

Tujuan diskusi:

    Kelompok menjelaskan pada peserta diskusi perihal tujuan dan latar belakang mengapa insomnia dijadikan bahan diskusi.

Pembagian kelompok:

    Peserta diskusi yang berjumlah 11 orang dibagi ke dalam 3 kelompok kecil yang berkisar antara 3 – 4 orang dalam setiap kelompok (disebut kelompok kecil). Kelompok besarnya adalah seluruh peserta didik.


DISKUSI

Brainstorming:

    Tim penyaji mempersilahkan para peserta diskusi untuk memberikan ide-ide dan pendapat mereka mengenai topik yang dibicarakan dalam diskusi, baik secara umum maupun secara khusus.

Penampilan gambar, pemutaran video terkait insomnia dan pemaparan kasus:

    Dengan bantuan in focus, tim penyaji menyajikan cuplikan video beserta gambar-gambar yang menunjukkan ciri-ciri penderita insomnia, dan selanjutnya menceritakan sebuah kasus nyata tentang insomnia, yang diperoleh dari internet.

Diskusi kelompok kecil:

    Setelah melihat video, gambar dan kasus insomnia yang diceritakan oleh tim penyaji, para peserta diskusi diminta untuk mendiskusikan kasus insomnia dan video yang diputar dengan kelompok kecil mereka masing-masing. Adapun yang dapat didiskusikan antara lain adalah analisa kasus dan pembahasan teori. Mereka dipersilahkan menuangkan buah pikir mereka tentang hal-hal yang berhubungan dengan insomnia, apapun itu.

Diskusi kelompok besar:

    Setelah berdiskusi dengan kelompok kecil, masing-masing hasil diskusinya itu dipresentasikan secara sederhana (membacakan hasil diskusi dengan berdiri di tempat)., satu per satu (satu orang mewakili satu kelompok). Kemudian, kelompok penyaji akan memberikan penjelasan lengkap mengenai insomnia itu sendiri (kurang lebih 25 menit berikutnya). Dari sini juga peserta didik bisa mengetahui pemahaman mereka salah atau tidak. Di akhir sesi, para peserta didik diperbolehkan mengajukan pertanyaan seputar topik yang sedang dibicarakan, yaitu insomnia. Selain itu, para peserta didik juga boleh memberikan umpan balik terhadap materi yang kami bawakan.

Kesimpulan diskusi oleh tim penyaji:

    Setelah diskusi kelompok besar selesai dan mendapatkan poin-poin kesimpulan dari diskusi tersebut, tim penyaji merangkumnya dan menyampaikan kembali pada peserta diskusi.

PENUTUP

  • Kuis dari tim penyaji:

    Pada akhir diskusi, tim penyaji akan mengadakan kuis berupa 5 pertanyaan seputar diskusi. Masing pertanyaan yang benar diberikan reward. Kelompok yang salah menjawab tidak diberikan kesempatan menjawab ulang pada pertanyaan yang sama. Reward diberikan untuk kelompok.

  • Evaluasi (Kuesioner):

    Setelah kuis, tim penyaji membagikan lembaran kuesioner pada setiap peserta sebagai evaluasi sejauh mana pemahaman peserta diskusi sekaligus memberikan feedback kepada tim penyaji, bisa berupa kritik maupun saran.

  • Pembagian Reward dan Salam Penutup:

    Reward akan dibagikan di akhir sesi diskusi, dan diskusi selesai, diakhiri dengan salam penutup.

  1. Pengalaman-pengalam belajar yang dapat saya ceritakan adalah:
  • Melalui blog, ada minat saya yang terpuaskan, karena saya mempelajari hal-hal yang termasuk baru bagi saya. Sebelumnya, saya tidak tahu-menahu tentang pembuatan, apalagi pengelolaan blog.
  • Dengan bertambahnya pengetahuan saya, maka ada kepuasan tersendiri bagi saya yang tercipta, karena jika ditilik dari segi teknologi, pengetahuan saya sudah lebih maju satu langkah.
  • Mungkin pernah terjadi ketidakefektifan pada penggunaan blog sebagai media, karena kebanyakan peserta didik belum begitu menguasai penggunaan blog.
  • Memang banyak cara yang bisa dilakukan dalam pembelajaran andragogi ini, namun ide blog ini merupakan cara yang kreatif, dan dari sejumlah mata kuliah yang pernah saya ikuti, andragogi-lah satu-satunya mata kuliah yang menggunakan blog sebagai media.

MODUL DISKUSI - tugas kelompok 3-mid

Modul dengan judul "mister(I)nsomnia" dapat diklik disini.
Anggota kelompok:

resume-EVALUASI POD

A. PENGERTIAN DAN JENIS EVALUASI

Istilah evaluasi digunakan pendidik untuk menunjukkan proses menentukan kekuatan atau nilai pekerjaan mereka. Evaluasiitu sendiri adalah suatu cara mengukur hasil dari kegiatan pendidikan.

Jenis evaluasi berdasarkan tingkat formalitas dan ketepatannya:

1. evaluasi informasl à penelitian tentang masalah yang sederhana tanpa menggunakan banyak pertimbangan prinsip-prinsip evaluasi.

2. evaluasi semi formal

3. evaluasi formal/penelitian ilmiah à sebaliknya, evaluasi formal menggunakan prosedur riset yang canggih.

Jenis evaluasi berdasarkan tujuannya:

1. evaluasi formatif à dalam pengajaran, digunakan untuk memperoleh data yang akan dipakai untuk memperbaiki dan membuat seefektif mungkin materi pengajaran.

2. evaluasi sumatif à merupaka evaluasi versi final untuk menentukan efisiensi, dan efektivitas satuan acara pengajaran.

B. MANFAAT EVALUASI

Manfaat evaluasi secara umum adalah untuk:

1. menentukan patokan awal

2. mengetahui keberhasilan suatu kegiatan

3. mencek secara periodic efektivitas suatu program

4. memberikan rasa aman kepada pelaksana tugas

5. memberi bukti konkret kepada pihak yang terkait

6. meningkatkan sikap professional kepada penerima evaluasi

C. TUJUAN EVALUASI

Tujuan utama evaluasi dapat diringkas sebagai berikut:

1. untuk menentukan seberapa dekat peserta didik secara individual dan keseluruhan kelas telah mencapai tujuan umum yang telah ditentukan.

2. untuk mengukur tingkat perkembangan yang telah dicapai oleh peserta didik dalam waktu tertentu.

3. untuk menentukan efektivitas bahan, metode, dan kegiatan pengajaran.

4. untuk memberkan informasi yang bermanfaat bagi peserta didik, instruktur, dan masyarakat.

D. PRINSIP EVALUASI

Prinsip umum evaluasi pendidikan dan psikologi:

1. mempunyai tujuan yang pasti

2. menggunakan tujuan perilaku yang terjangkau dan pasti

3. bukti tentang perubahan dalam diri individu

4. menggunakan instrument yang tepat dalam evaluasi

5. kerja sama antara peneliti dengan orang yang dinilai kemajuannya

6. tidak perlu mengevaluasi semua hasil pembelajaran

7. evaluasi harus berkesinambungan

Ada juga prinsip untuk meningkatkan mutu pelaksanaan evaluasi:

1. mengembangkan sikap kritis

2. mengenal bias pribadi

3. melakukan observasi silang untuk menentukan seberapa jauh konsistennya masalah itu

4. cek lebih jauh untuk menentukan apakah ada perilaku basa-basi

5. pertimbangkan penyebab lain yang mungkin ada

6. berhati-hati untuk tidak hanya membaca observasi yang kita harapkan saja dan mengabaikan interpretasi yang masuk akal

7. menggunakan criteria dalam mengevaluasi hasil atau produk perilaku

8. cek lebih jauh untuk menentukan apakah hasil atau produk yang diklaim seseorang benar-benar hasil orang itu

9. mengenali bahwa banyak perilaku yang saling menutupi satu sama lain

10. pastikan apakah bukti yang kita amati adalah benar-benar bukti yang sebenarnya

11. hindari tergesa-gesa membuat kesimpulan, hendaknya hati-hati dan secermat mungkin

E. PROSEDUR EVALUASI

Prosedur evaluasi yang digunakan adalah:

1. penentuan tujuan/kebutuhan evaluasi

2. penentuan kriteria/standar evaluasi

3. penyusunan instrument/kuisioner evaluasi

4. melakukan pengumpulan data/informasi

5. melakukan analisis data atau informasi

6. membuat kesimpulan

Referensi:
Suprijanto,H. (2007). Pendidikan orang dewasa; dari teori hingga aplikasi. Jakarta:
Bumi Aksara.

Komunikasi POD pada Metode Diskusi - tugas kelompok

KOMUNIKASI POD PADA METODE DISKUSI

1. Batasan pembahasan materi kelompok kami yakni komunikasi pada “Teknik Kelompok Nominal” dalam metode diskusi.

2. Kesimpulan hasil diskusi kelompok.

Link http://nazarmargolang.com/index.php?option=com_content&task=view&id=85&Itemid=87 yang berjudul komunikasi dalam penyuluhan pertanian, ada di jelaskan ,mengenai bagaimana sebenarnya komunikasi yang baik di dalam sebuah penyuluhan. Penyuluhan itu sendiri dapat menggunakan beberapa macam metode, seperti pelatihan dan tak ketinggalan diskusi kelompok. Namun yang mejadi perhatian adalah prinsip-prinsip pendidikan orang dewasa, yang harus diterapkan di dalam melakukan komunikasi penyuluhan ini.
Pada artikel tersebut dikatakan bahwa secara umum diketahui bahwa komponen komunikasi adalah KOMUNIKATOR (pengirim/sender), PESAN (message), MEDIA (saluran/channel), KOMUNIKAN (penerima/receiver) untuk berlangsungnya kegiatan tersebut dibutuhkan INTERAKSI (interaction) dan PEMAHAMAN (understanding). Proses penyamopaiannya dapat dibantu dengan media audiovisual, tap yang terpenting adalah bahwa kedua pihak saing memahami is dari diskusi tersebut.

Jika dibandingkan dengan buku Penddikan Orang Dewasa oleh Suprijanto, hal tersebut sudah relevan dengan yang dibahas di buku. Penggunaan media juga ada singgung, begitu pula dengan prinsip-prinsip pendidikan orang dewasa.
Pada sesi komunikasi dalam penyuluhan pertanian ini, metode yang digunakan adalah Tanya jawab dan diskusi. Ssalah satunya disinggung bahwa dalam kegiatan transfer ilmu dan teknologi untuk merubah PSK (pengetahuan, sikap dan keterampilan) dilakukan dengan 3 kegiatan yaitu Pendidikan, Pelatihan, dan Penyuluhan. Yang membedakan dari ketiga kegiatan tersebut adalah penekanan dalam memberikan motivasi untuk perubahan perilaku. Kalau pendidikan penekanan agar peserta didik TAHU, kalau Pelatihan penekanan agar peserta didik MAU dan kalau Penyuluhan penekanan agar peserta didik KONSISTEN dalam berbuat.
Metoda yang digunakan dalam penyampaian materi adalah Ceramah dan Tanya Jawab, alat bantu Komputer, LCD dan Pengeras Suara, dengan menggunakan Power Point dan pemutaran film-film singkat yang berkaitan dengan komunikasi.

Secara keseluruhan, baik itu dikatakan ceramah, tanya jawab, ataupun diskusi, pada dasarnya semua ini adalah bentuk dari diskusi, karena ceramah pun pada akhirnya bisa menjadi diskusi, jika naninya berujung tanya jawab dan akhirnya berdiskusi.
Inti dari artikel ini pada dasarnya adalah mengenai bagaimana komunikasi yang baik dalam memberikan penyuluhan, Namun jika dikaitkan dengan bahan pembelajaran kelompok kami, yaitu komunikasi dala, metode diskusi pendidikan orang dewasa, artikel ini secara tidak langsung juga membahas hal tersebut, karena salah satu metode yang digunakan dalam memberikan penyuluhan adalah dengan diskusi, baik itu diskusi kelompok, atau hanya memimpin diskusi kelompok, dan lain sebagainya.

Pada link http://tpers.net/?p=1201, yang berjudul Prinsip Belajar Orang Dewasa, ditekankan mengenai prinsip-prinsip belajar orang dewasa, dimana belajar merupakan proses sepanjang hayat dan tiada habisnya.
Prinsip belajar orang dewasa terdiri atas hokum belajar, penetapan tujuan, mengembangkan kemampuan serta membentuk kebiasaan. Dari sini dapat dimunculkan 3 pertanyaan:

1. Bagaimana orang dewasa belajar?
2. Apakah akan menemukan kesulitan seperti yang dialami anak-anak ketika belajar?
3. Bagaimana tahapan belajar orang dewasa?
4. Apa saja metode belajar dalam pendidikan orang dewasa?

Orang dewasa belajar dengan prinsip belajar orang dewasa, yaitu focus terhadap masalah yang nyata, menekankan pada bagaimana pembelajaran dapat diaplikasikan, mengubungkan pembelajaran dengan pebelajar pada tahap tujuannya, menghubuungkan pebelajar antara materi dengan masa lalunya, memperkenankan adanya metode debat dan tantangan pada ide, menghargai dan merespon pendapat pebelajar lainnya, mendorong pebelajar sebagai sumber belajar untuk orang lain juga dan benar-benar mengannggap peserta didik sebagai orang dewasa serta memberikan pebelajar “pengawasan”.
Adapun tahapan belajar orang dewasa adalah dimulai dengan unconscious incompetence, conscious incompetence, conscious competence, unconscious competence, Misalnya dalam sebuah kasus ketika seseorang dapat mengoperasikan sebuah komputer yang awalnya tidak bisa menjadi mahir. Dimulai dengan ketidakmampuan bawah sadarnya bahwa awalnya individu tersebut tidak mahir dan belum membutuhkan penggunaan komputer, sehingga individu tersebut tidak perlu mengoperasikan komputer. Tahap berikutnya berubah menjadi ketidakmampuan sadar. Dimana individu mulai belajar mengoperasikan komputer karena perlu menggunakan komputer. Kemudian setelah belajar agar dapat mengoperasikan komputer, individu masuk ke dalam tahap kemampuan sadar. Tahap yang terakhir adalah kemampuan bawah sadar, dimana individu telah mahir mengoperasikan komputer sehingga secara refleks dapat menggunakan tools yang ada dalam pengoperasiannya bahkan mungkin dapat memperbaikinya jika terjadi kerusakan pada komputernya.
Segala sesuatu mengenai pendidikan orang dewasa ini, mulai dari prsinsipnya, tujuannya. tahapannya, dll, harum menggunakan metode yang tepat dalam acara yang tepat. Adapun metode-metode dalam Pendidikan orang dewasa antara lain adalah pelatihan, diskusi, studi kasus, demonstrasi,

Arikel ini lebih banyak mengulas mengenai pelatihan dan tidak begitu banyak menyinggung metode diskusi. Dikatakan disini bahwa diskusi kelompok dengan disediakannnya fasilitator bisa membuat pebelajar dapat menemukan sumber lain dan berbagi informasi dan proses belajar dapat diamati. Tetapi kelemahannya hanya sedikit pebelajar yang berpartisipasi dalam diskusi dan lebih sulit dalam mengontrol waktu.
Secara umum isi dari artikel ini membahas tentang pendidikan orang dewasa, generally. Namun ini semua dapat dikaitkan juga dengan metode diskusi, karena bagaimanapun juga untuk dapat melaksanakan meode diskusi dengan baik, diperlukan juga pemahaman yang baik pula tentang prinsip belajar orang dewasa. Jika dibandingkan dengan pembahasan buku, isi dari artikel ini sudah sangat relevan dan benar adanya.


Berdasarkan artikel di http://massofa.wordpress.com/2008/07/13/metode-diskusi-dalam-pembelajaran/ dapat kita lihat bahwa penjelasan mengenai metode diskusi dalam pembelajaran tersebut sudah relevan dengan penjelasan metode diskusi pendidikan orang dewasa yang tertera di buku PENDIDIKAN ORANG DEWASA Dari Teori Hingga Aplikasi oleh Dr. Ir. H. Suprijanto.
Pada site yang disebutkan tadi, telah dijelaskan bahwa metode disukusi merupakan saran penyampaian materi pelajaran, dan memberi kesempatan kepada anggota diskusi untuk mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternative pemecahan masalah. Dalam hal ini, yang dibicarakan adalah diskusi antara guru dengan murid-murdnya, namun ini juga sudah sesuai dengan apa yang dikatakan di buku, yaitu bahwa penggunaan metode disukusi ini efektif bagi pendidikan orang dewasa.
Artikel diatas juga menampilkan dan menjelaskan jenis-jenis dari diskusi yang relevan dengan yang terdapat di buku dimana jenis-jenis dari metode diskusi tersebut memiliki komunikasi didalamnya. Contoh:

* Buzz Group, suatu kelas yang besar dibagi ke dalam beberapa kelompok kecil 4 atau 5 orang. Diskusi ini dapat diadakan di tengah-tengah atau akhir. Pada jenis diskusi ini komunikasi terjadi dimana anggota-anggota kelompok menyatakan ide-idenya yang dicatat oleh sekertaris lalu menyelesaikan kesimpulan yang akan disampaikan kembali ke kelompok besar atau kelas setelah selesai. Sesi buzz biasanya memerlukan waktu 10-20 menit.


* Brainstorming, merupakan suatu diskusi di mana anggota kelompok bebas menyumbangkan ide-ide baru terhadap suatu masalah tertentu di bawah seorang ketua. Semua ide yang sudah masuk dicatat. Untuk kemudian diklasifikasikan menurut suatu urutan tertentu. Suatu saat mungkin ada diantara ide baru tersebut yang dirasa menarik untuk dikembangkan. Dalam hal ini komunikasi antar anggota kelompok dikusi bebas terjadi.

Selain itu juga disebutkan pada http://pustakailmiah.unila.ac.id/2009/07/16/analisis-peranan-mahasiswa-pada-kelompok-diskusi-dan-hubungannya-dengan-prestasi-belajar-pada-mata-kuliah-aljabar-linier/ bahwa Diskusi adalah salah satu jenis metode pembelajaran yang dapat menjadikan komunikasi banyak arah. Diskusi adalah suatu pendekatan pembelajaran yang memungkinkan berlangsungnya dialog antar mahasiswa.” (Kardi dan Nur; 2000;17).

Paparan diatas memiliki relevansi dengan salah satu dari berbagai manfaat metode diskusi kelompok dalam pendidikan orang dewasa pada buku PENDIDIKAN ORANG DEWASA Dari Teori Hingga Aplikasi oleh Dr. Ir. H. Suprijanto yakni metode diskusi member kesempatan kepada setiap peserta didik untuk menyampaikan pendapatnya dan mendorong setiap individu untuk berpikir dan mengambil keputusan.
Mengenai kepemimpinan diskusi memimpin diskusi yang baik atau efektif terdapat pada http://putraindo.blogspot.com/2008/12/teknik-memimpin-diskusi-kelompok.html yang menjelaskan bahwa pemimpin diskusi kelompok yang baik diantaranya mengatur alur pembicaraan atau komunikasi dalam kelompok, mengerti dan setidaknya mencoba memahami pendapat yang dikemukakan dan kemudian yang terakhir yaitu membangkitkan keberanian pembicara atau anggota kelompok.
Diskusi kelompok tidak hanya berlangsung secara formal dan dilaksanakan dalam bentuk debat seperti yang dipaparkan pada http://pembelajaranguru.wordpress.com/2008/05/21/diskusi-dan-macamnya/ yaitu salah satu macam diskusi ialah debat informal yang memilki pengertian merupakan diskusi dengan cara membagi kelas menjadi 2 kelompok yang pro dan kontra yang dalam diskusi ini diikuti dengan tangkisan dengan tata tertib yang longgar agar diperoleh kajian yang dimensi dan kedalamannya tinggi. Selanjutnya bila penyelesaian masalah tersebut dilakukan secara sistematis disebut diskusi informal.

Adapun langkah dalam diskusi informal adalah :
(1). menyampaikan problema;
(2). pengumpulan data;
(3). alternatif penyelesaian;
(4). memlilih cara penyelesaian yang terbaik.

Kelompok kami mengkaji bahwa komunikasi yang terjadi pada jenis diskusi tersebut berlangsung bebas dan tidak jarang menyiratkan kesan konfrontasi. Hal ini disebabkan terbaginya mereka dalam dua kubu yakni pro dan kontra serta selain itu keadaan informal atau peraturan yang longgar juga mempengaruhi komunikasi yang terjadi semakin bebas bahkan terkadang alot dan menyebabkan perselisishan.

Didapati juga salah satu contoh diskusi kelompok yakni FishBowl Discussion. Diskusi ini terdiri dari beberapa orang peserta yang dipimpin oleh seorang ketua. Tempat duduk diatur setengah lingkaran dengan dua atau tiga kursi kosong menghadap peserta, seolah-olah menjaring ikan dalam sebuah mangkuk (fish bowl). Kelompok pendengar yang ingin menyumbangkan pikiran dapat duduk di kursi kosong tersebut. Ketua mempersilahkan berbicara dan setelah selesai kembali ketempat semula. Dalam diskusi jenis ini komunikasinya terjadinya lebih informal dan cenderung lebih membatasi aspirasi atau pendapat anggota kelompok karena prosedurnya yang mengharuskan anggota kelompok maju dan duduk di kursi kosong yang telah disediakan dimana tidak seperti jenis diskusi lainnya seperti brainstorming yang telah dijelaskan sebelumnya.
Kemudian yang terakhir yaitu teknik kelompok nominal adalah suatu teknik peran serta dalam pengambilan keputusan yang lebih jarang digunakan daripada brainstorming. Ini berarti juga teknik untuk mengumpulkan pandangan dan penilaian personal dalam suasana ketidakpastian, ketidaksepakatan pada inti persoalan dan lalu mencari jalan keluar terbaik. Dalam teknik kelompok nominal pandangan pribadi masing-masing orang memegang peranan penting. Jenis diskusi ini tepat dipakai untuk kelompok kecil yang beranggotakan tidak lebih dari sama dengan 14 orang. Hal demikian karena dengan jumlah anggota yang sedikit perselisihan relatif dapat diselesaikan lebih cepat.
Terdapat tiga elemen penting yang sebaiknya diperhatikan jika hendak memakai teknik kemompok nominal, yakni:

* Elemen pertama, hanya ada sebuah saja pertanyaan yang sudah dipikirkan matang dan dirumuskan.

* Elemen kedua ialah ada sekelompok orang dengan tugas khusus dan ahli dalam masalah yang akan didiskusikan.

* Elemen ketiga tidak lain pemimpin kelompok yang dapat memimpin. Tugas pemimpin kelompok hanyalah menjadi fasilitator dan tidak mempengaruhi berlangsungnya persidangan seperti mengusulkan suatu rekomendasi.

Jenis diskusi ini mirip dengan braionstorming yang bersifat mengumpulkan pendapat dari anggota kelompok dengan bebas dan komunikasi yang terjalin juga bebas hanya saja lebih jarang digunakan.



3. Daftar Pustaka
Suprijanto,H. (2007). Pendidikan orang dewasa; dari teori hingga aplikasi. Jakarta:
Bumi Aksara.
http://massofa.wordpress.com/2008/07/13/metode-diskusi-dalam-pembelajaran/
http://nakih.blogdetik.com/index.php/2009/01/28/diskusi-macam-macam-diskusi/
http://www.docstoc.com/docs/17598868/Mengajar-dengan-Metode-Diskusi
http://pustakailmiah.unila.ac.id/2009/07/16/analisis-peranan-mahasiswa-pada-kelompok-diskusi-dan-hubungannya-dengan-prestasi-belajar-pada-mata-kuliah-aljabar-linier/
http://www.freewebs.com/desya/apps/blog/entries/show/587807
http://putraindo.blogspot.com/2008/12/teknik-memimpin-diskusi-kelompok.html
http://abankcorps.wordpress.com/2008/07/11/teknik-memimpin-diskusi/
http://pembelajaranguru.wordpress.com/2008/05/21/diskusi-dan-macamnya/
http://id.shvoong.com/business-management/management/1754391-nominal-group-technique/
http://nazarmargolang.com/index.php?option=com_content&task=view&id=85&Itemid=87
http://tpers.net/?p=1201



4. Testimoni Setiap Anggota Kelompok

Vivi Fransiska (0813010173)
Menurut saya, metode belajar diskusi dalam pendidikan orang dewasa cukup efektif, karena selain semua partisipan atau peserta didik dapat berperan dengan komunikasi aktif, peserta didik juga diberi kebebasan mengeluarkan pendapat seputar topik yang dibahas dalam diskusi. melalui diskusi, setiap individu juga didorong untuk berpikir dan mengambil keputusan. diskusi cenderung membuat peserta berwawasan luas. dengan terbiasanya peserta melakukan diskusi, mereka akan lebih terbiasa juga dalam mengidentifikasi, menemukan dan memecahkan masalah.

Gracias Anastasia (081301082)
Menurut saya, metode pembelajaran dalam bentuk diskusi adalah salah satu cara belajar yang paling baik dan efektif juga. Di dalam diskusi, baik pemimpin diskusi ataupun partisipan, memiliki kesempatan untuk tampil aktif dan mengemukakan pendapat secara bebas. Metode diskusi juga sangat fleksible karena memberi peluang yang besar untuk divariasikan dengan berbagai macam kegiatan ataupun alat bantu media, misalnya mendiskusikan film, mendiskusikan music, menggunakan LCD, membahas tentang buku, dan lain sebagainya. Diskusi yang baik dan berbobot pastimnya juga akan menghasilkan hasil diskusi yang baik pula, dimana diskusi yang baik harus dibarengi dengan kemampuan komunikasi dari masing-masing anggota. Jika komunikasi dalam diskusi berjalan dengan baik maka hasil diskusi juga pasti berkualitas.

Rahayu Mardani (081301114)
Menurut saya bahwa metode diskusi adalah salah satu jenis metode pembelajaran yang dapat menjadikan komunikasi banyak arah. Kaitannya adalah bahwa diskusi memungkinkan para anggota kelompok mengeluarkan pendapat dan pandangannya, saling bertukar informasi baik dalam memecahkan suatu masalah ataupun membahas suatu tema yang dianggap penting. Seperti contohnya dalam salah satu jenis diskusi brainstorming.
Dengan berbagai jenis diskusi yang berbeda maka komunikasi yang terjalin juga berbeda., baik itu informal ataupun formal. Komunikasi yang hidup ataupun baik tidak jarang tergantung pada pimpinan diskusi yang dapat membangun komuikasi yang baik.


resume-KOMUNIKASI TERTULIS DALAM POD

A. PENDAHULUAN
Komunikasi tertulis adalah bagian dari program komunikasi yang ditujukan kepada mereka yang membaca. Bentuk lain dari komunikasi adalah ditujukan untuk mereka yang melihat dan mendengar. Bentuk komunikasi tertulis yang paling umum digunakan adalah surat, termasuk laporan berkala dan surat edaran, berita, poster, bulletin, leaflet, dan pamphlet. Dalam menggunakan alat tersebut, yang paling penting adalah pesan sedapat mungkin bersifat “pribadi”, singkat dan menarik.

B. LAPORAN BERKALA DAN SURAT EDARAN
Laporan berkala adalah laporan yang dikirim secara pribadi kepada orang banyak, yang biasanya berisi lebih banyak teks dalam proporsi teks-gambar dan ukuran halaman lebih kecil daripada surat kabar, sehingga ruang beritanya sempit dan terbatas.
Surat edaran sifat pribadinya tidak sama seperti laporan berkala. Surat edaran lebih fokus pada suatu peristiwa, kejadia, atau keadaan lingkungan, digunakan untuk memperkuat dan memberi dorongan terhadap pelaksanaan pertemuan, demonstrasi, atau kegiatan POD lainnya. Manfaat dan kelemahannya sebanding dengan laporan berkala.

C. BERITA
Berita menunjuk pada artikel yang dicetak dalam surat kabar local. Ada 6 kunci di mana editor surat kabar sering menggunakannya untuk menentukan apa yang akan dicetak, yaitu:
1. ketepatan waktu
2. kedekatan informasi dengan pembacanya
3. akibat/pengaruh informasinya terhadap pembaca
4. menonjol  karakteristik yang diinformasikan yang menonjol
5. pusat perhatian orang
6. kebijakan surat kabar

D. BULETIN, FOLDER, LEAFLET, ATAU PAMFLET
Merupakan informasi tertulis mengenai subjek khusus yang panjangnya bervariasi. Kesederhanaan sebaiknya menjadi kata kunci dalam mempersiapkan keempat hal di atas. Keberhasilan penggunaan bulletin sebagai teknik “pemanasan” tergantung pada cara pimpinan atau pendidik memperkenalkan bulletin tersebut. Folder, leaflet, dan pamfelt bisa digunakan tersendiri atau dikombinasikan dengan metode visual lain, kelebihan dari ketiganya adalah biayanya lebih murah, waktu persiapan singkat, dan cepat sampai di tangan sasaran.

E. POSTER
Poster adalah salah satu jenis media massa tertulis yang perlu diketahui dalam POD, merupakan lembar kertas atau karton dengan ilustrasi dan biasanya hanya menggunakan sedikit kata-kata. Poster didesain untuk menarik perhatian pejalan, menekankan fakta atau ide dan menstimulasi orang itu untuk mendukung ide, memperoleh lebih banyak informasi atau melakukan beberapa jenis aksi.

F. MENULIS CEPAT
Anda akan dapat menulis cepat jika:
# mengetahui pembaca Anda
# mempunyai tujuan dan kejar tujuan itu
#mempunyai rencana dan ikuti rencana itu

G. MENULIS AGAR MUDAH DIBACA
1. seperti bercakap-cakap (menggunakan bahasa sehari-hari)
2. menggunakan kata-kata yang pendek dan mudah dimengerti
3. menggunakan kata-kata personal
4. menggunakan kalimat yang pendek dan bervariasi
5. menggunakan paragraph yang pendek
6. menyusun kalimat dengan urutan yang logis
7. memperhatikan hal-hal berikut:
- tata bahasa campuran
- peubah yang berayun
- berlebihan
- kata abstrak
- membatasi
- berbelit-belit
- susunan yang tercampur atau paralelisasi yang salah

Referensi:
Suprijanto,H. (2007). Pendidikan orang dewasa; dari teori hingga aplikasi. Jakarta:
Bumi Aksara.
 
Real Estate © 2010 Blogger Template design by Justinwoodie.com | Brought to you by Blogger Template Place & Blogger Tutorial | Powered by Blogger.